Detail Berita

blog post

Aceh Timur Senin, 26 Februari 2024 - Senin pagi ini, suasana di halaman MAN IC Aceh Timur terasa begitu istimewa. Para siswa, guru Tenaga Kependidikan, dan Karyawan, berkumpul dengan penuh semangat untuk mengawali hari dengan upacara bendera. Namun, momen kali ini terasa lebih istimewa karena di tengah-tengah mereka, hadir seorang sosok yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah MAN Insan Cendekia Aceh ini.

Kepala MAN IC Aceh Timur, H. Shulfan,S.Ag., M.Sc yang telah menjabat selama 8 tahun lebih kurang, akan pindah bertugas pada kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh bertindak sebagi sebagai pembina upacara senin pagi. Pada kesempatan tersebut yang menjadi Petugas Upacara Siswa Kelas XII merupankan momen terakhir bagi Siswa kelas XII.

Dalam sambutannya, H. Shulfan, S.Ag., M.Sc, menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya atas kesempatan momen terakhir ini sebelum pindah tugas ketempat yang baru menjadi pembina upacara senin pagi, beliau mengungkapkan rasa bangga melihat perkembangan MAN IC Aceh Timur dari waktu ke waktu dan berharap agar semangat kebersamaan dan prestasi tetap terjaga di masa depan. 

Lebih lanjut H. Shulfan,S.Ag., M.Sc menyampaikan Sejarah Berdiri MAN Insan Cendekia berawal atas kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketakwaan. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menginisiasi lewat BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP (Science and Technology Equity Program).Tujuan STEP adalah penyetaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah di lingkungan pesantren.

Pada tahun 1996, STEP melekatkan nama SMU Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP mengambil filosofi magnet school. Lembaga pendidikan ini mampu menarik sekolah sekitarnya untuk terpicu dalam prestasi dan menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa. Pada tahun 2000, BPPT melimpahkan manajerial SMU Insan Cendekia ke Departemen Agama RI. Alih tata kelola ini mengubah nama SMU menjadi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia. Meskipun demikian, ciri dan karakter pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah.

Untuk memperluas semangat Insan Cedekia, pemerintah melalui Kementerian Agama RI mendirikan MAN Insan Cendekia Aceh Timur yang merupakan replikasi MAN Insan cendekia yang sudah ada yaitu Serpong, Gorontalo dan Jambi. 

Lebih lanjut H. Shulfan, S.Ag., M.Sc, Pada tahun 2013 Aceh Timur merupakan salah satu lokasi yang dibangun MAN Insan Cendekia Aceh Timur dengan lahan seluas 10 Ha, yang merupakan hibah dari Pemkab Aceh Timur, dan saat ini dalam proses pembangunan dan telah dioperasikan untuk tahun ajaran 2015/2016. Dengan angkatan pertama delapan Siswa MAN Insan Cendekia Aceh Timur

Madrasah ini akan dapat mendongkrak peningkatkan mutu pendidikan di madrasah dan perluasan akses pendidikan dengan keunggulan-keunggulan sistem yang dilatar belakangi dengan sistem pendiidkan Islami, Ungkapnya

Dalam sambutannya H. Shulfan, S.Ag., M.Sc Perintis MAN IC Aceh Timur lebih lanjut berharap MAN Insan Cendekia di samping sebagai Madrasah Sains juga merupakan madrasah riset, dari madrasah sains MAN Insan Cendekia Aceh Timur sudah mendapatkan prestasi secara berjenjang, baik dari Tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, bahkan internasional. Untuk Madrasah riset, MAN Insan Cendekia Sebagai tipelogi Juga madrasah riset Belum mendapatkan prestasi yang begitu gemilang dari risetnya, Saya berharap ke depan siswa - siswi MAN Insan Cendekia akan mengembangkan riset yang secara berjenjang juga seperti Mandrasah Akademik.

Setelah upacara selesai, Guru, dan tenaga kependikan, Karyawan dan siswa bersalaman dengan H. Shulfan, S.Ag., M.Sc, dan foto bersama, keluarga besar MAN Insan Cendekia Aceh Timur mengungkapkan rasa terima kasih atas pengapdiannya selama ini, tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kekeluargaan yang tak terlupakan. (humas)