Program Safari Wukuf, Dirjen PHU: Kita Tidak Memungut Biaya Apapun dari Jemaah
By Admin
11 Juni 2025
News
Mina, Arab Saudi – Dalam suasana puncak
pelaksanaan ibadah haji yang penuh dinamika, tidak hanya petugas teknis yang
berjibaku memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Turut hadir
dan turun langsung ke lapangan, Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji,
Umrah, dan Hubungan Luar Negeri, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, yang menunjukkan
keteladanan nyata bahwa pelayanan jemaah haji adalah tanggung jawab bersama,
tanpa memandang jabatan ataupun posisi.
Pada
momentum puncak Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), khususnya di Mina yang
dikenal sebagai fase paling krusial dalam rangkaian ibadah haji, Dr. Bunyamin
tidak sekadar berada di ruang koordinasi atau menjalankan tugas diplomasi antar
lembaga. Ia justru memilih terjun langsung ke tengah-tengah jemaah dan petugas.
Dalam sebuah peristiwa yang mengharukan, Dr. Bunyamin ikut serta mengantar
sejumlah jemaah haji Indonesia yang tersesat kembali ke maktab (tenda) asal
mereka. Ia memandu jemaah yang tampak kelelahan dan kebingungan dengan sabar
dan tenang di tengah terik matahari dan kepadatan lautan manusia.
“Kita
semua adalah pelayan tamu Allah. Di sini, tidak ada jabatan dan tidak ada tahta
yang berlaku. Semua harus turun tangan, semua harus melayani,” tegas Dr.
Bunyamin saat ditemui usai membantu jemaah yang tersesat, Sabtu (7/6/2025)
waktu setempat.
Menurutnya,
fase Mina adalah titik paling kritis dalam seluruh rangkaian ibadah haji.
Banyak jemaah yang mengalami kelelahan hebat usai perjalanan panjang dari Arafah
ke Muzdalifah, dan kemudian harus melanjutkan aktivitas melontar jumrah yang
cukup menguras tenaga. Dalam kondisi tersebut, kata dia, kehadiran petugas yang
tanggap dan penuh empati menjadi penentu utama kenyamanan dan keselamatan
jemaah.
“Jamaah
banyak yang kelelahan, namun tetap harus melanjutkan rangkaian ibadah seperti
melontar jumrah. Di sinilah peran PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji)
sangat dibutuhkan secara masif. Pelayanan tidak boleh mengendur, bahkan harus
ditingkatkan,” ujar Bunyamin.
Ia
menambahkan bahwa sebagai tenaga ahli di Kementerian Agama, khususnya dalam
bidang haji, umrah, dan hubungan luar negeri, ia bersama tim merasa terpanggil
untuk turut mendukung langsung dari lapangan. “Kami di Tenaga Ahli Menteri
tidak ingin hanya memantau dari jauh. Kami harus hadir langsung di titik-titik
krusial, dari puncak Armuzna hingga ke proses lontar jumrah di Jamarat. Ini
bagian dari ikhtiar bersama agar jemaah merasa benar-benar dilayani dan
terlindungi,” katanya.
Langkah
nyata Dr. Bunyamin ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Beberapa petugas
PPIH di Mina mengungkapkan bahwa kehadiran sosok seperti Dr. Bunyamin
memberikan suntikan semangat tersendiri bagi tim di lapangan. “Kami sangat
tersentuh melihat beliau turun langsung membantu jemaah. Ini menunjukkan bahwa
semangat melayani itu bukan hanya slogan, tapi sudah menjadi tindakan nyata,”
ujar salah satu petugas sektor Mina.
Selain
membantu jemaah yang tersesat, Dr. Bunyamin juga terlibat dalam peninjauan
langsung kondisi tenda, logistik, distribusi makanan, dan kesiapan layanan
kesehatan di beberapa maktab. Ia berdialog langsung dengan jemaah dan
mendengarkan keluhan mereka untuk segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Melalui
tindakan ini, Kementerian Agama RI kembali menunjukkan komitmennya bahwa
pelayanan haji bukanlah sekadar urusan administratif atau seremonial, melainkan
sebuah amanah spiritual dan sosial yang menyatukan semua unsur dalam semangat
khidmat kepada tamu-tamu Allah.
Dengan
berakhirnya masa puncak ibadah haji di Mina, diharapkan semangat gotong royong
dan kesediaan para pejabat untuk turun langsung ke lapangan seperti yang
dicontohkan oleh Dr. Bunyamin dapat terus menjadi budaya kerja dalam
penyelenggaraan haji ke depan. Sebab, sejatinya, keberhasilan haji bukan hanya
diukur dari angka statistik, tetapi juga dari seberapa dalam para petugas hadir
dalam hati dan pengalaman spiritual jemaah.
Tags:
News