MAN IC Aceh Timur Teken MoU Deklarasi Anti Bullying, Tegaskan Komitmen Wujudkan Madrasah Ramah dan Inklusif


post-title

Aceh Timur — Dalam upaya membangun budaya madrasah yang aman, inklusif, dan ramah bagi seluruh warga, MAN Insan Cendekia Aceh Timur menggelar penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Deklarasi Anti Bullying, Rabu (28/05/2025).

Penandatanganan MoU berlangsung khidmat dan penuh semangat di Gedung PPT MAN IC Aceh Timur, disaksikan oleh seluruh civitas akademika madrasah. Hadir dan turut menandatangani deklarasi tersebut antara lain:

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Aceh Timur, Sahminan, S.Km., M.Kes., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, H. Salamina, S.Ag., MA., Kasubbag TU Kemenag Aceh Timur, Saiful Bahri, S.Pd.I., M.Pd., Kepala MAN IC Aceh Timur, Zulkarnain, S.Pd.I., MA., Para dewan guru, serta Perwakilan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Aceh Timur.

Kepala MAN IC Aceh Timur Zulkarnain, S.Pd.I.,MA, Menyampaikan mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Aceh Timur Bapak Sahminan, S.Km., M.Kes, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur Bapak H. Salamina, S.Ag., MA., Kasubbag TU Kankemenag Aceh Timur Bapak Saiful Bahri, S.Pd.I., M.Pd., yang hari ini hadir dan turut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Deklarasi Anti Bullying,

Lebih lanjut Deklarasi ini bukan hanya simbol, tetapi komitmen moral dan sosial kita bersama untuk menciptakan madrasah yang aman, inklusif, dan ramah bagi seluruh warga. Kita ingin membangun lingkungan belajar yang bebas dari rasa takut, tekanan sosial, maupun perlakuan tidak menyenangkan yang dapat mengganggu tumbuh kembang peserta didik.

Kita menyadari bahwa bullying, dalam berbagai bentuknya — baik verbal, fisik, maupun siber — adalah musuh tersembunyi yang sering luput dari perhatian, namun dampaknya begitu dalam. Oleh karena itu, saya menegaskan bahwa MAN IC Aceh Timur berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanganan bullying melalui kebijakan, edukasi, dan penguatan karakter peserta didik.

Saya juga mengajak semua pihak — guru, siswa, tenaga kependidikan, dan orang tua — untuk menjadi agen perubahan. Mari kita hadirkan ruang-ruang aman di kelas, asrama, dan seluruh sudut madrasah kita. Karena pendidikan yang bermutu tidak hanya soal capaian akademik, tetapi juga bagaimana kita membentuk insan yang berempati, saling menghargai, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Ujarnya

Kepala DPPP Aceh Timur,  Dalam sambutannya, Sahminan, S.Km., M.Kes., menyampaikan bahwa aksi nyata seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa bullying bukan sekadar masalah individu, tetapi persoalan bersama yang harus dicegah secara sistematis.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif MAN IC Aceh Timur yang telah menjadi pelopor dalam gerakan madrasah anti bullying. Ini adalah langkah konkret yang harus diikuti oleh lembaga pendidikan lainnya,” ungkap Sahminan.

Dengan terlaksananya deklarasi ini, MAN IC Aceh Timur menegaskan posisinya sebagai madrasah yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga menjadi pelopor pendidikan yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan kasih sayang antarsesama. (Rz)


 


Tags:

  • Share this: